Mamalia yang umum ditemukan pada habitat mangrove diantaranya adalah babi liar (Sus scrofa), kancil (Tragulus spp.), kelelawar (Pteropus spp.) berang-berang (Lutra perspicillata dan Amblyonyx cinerea), lutung (Trachypithecus aurata), Bekantan (Nasalis larvatus; endemik Kalimantan) dan kucing bakau (Felis viverrina) (MacNae, 1968; Payne, Francis & Phillipps, 1985; Melisch, dkk, 1993). Tidak satupun dari mamalia diatas hidup secara eksklusif di mangrove. Bekantan tadinya dianggap hanya hidup pada habitat mangrove, kemudian diketahui bahwa mereka juga menggunakan hutan rawa gambut (Payne, dkk, 1985). Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) umum ditemukan di daerah mangrove dan sering terlihat mencari makan pada hamparan lumpur di sekitar mangrove. Macaca ochreata ochreata (endemik Sulawesi) pada masa lalu umum terlihat di daerah mangrove dekat Malili, Teluk Bone, Sulawesi Selatan (Giesen, dkk, 1991).
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatranus) masih ditemukan di wilayah Sungai Sembilang, Sumatera Selatan (Danielsen & Verheugt, 1989), dimana jika areal ini digabungkan dengan areal Taman Nasional Berbak di Jambi, dapat dianggap sebagai tempat hidup harimau Sumatera yang terbaik (Frazier, 1992). Dari empat jenis berang- berang yaitu Aonyx cinerea, Lutra lutra, Lutra sumatrana dan Lutra perspicillata yang diketahui hidup di Indonesia juga ditemukan di hutan mangrove. Dari kelompok mamalia air, dua jenis lumba-lumba yaitu Orcella brevirostris dan Sousa chinensis juga ditemukan di daerah muara sekitar hutan bakau, sedangkan mamalia udara yang sering ditemukan adalah Pteropus vampirus.